Ada pergeseran teknologi…seperti halnya berita akusisi terbesar 2015 di bidang teknologi informasi senilai 67 milyar dolar amrik..atau sekitar 900 trilyun rupiah – kurs 13rb-an) .
Adalah EMC dan VMware di caplok oleh Dell. Dan hebatnya lagi Dell ini adalah private company. Jarang-jarang private company bisa membeli public company apalagi dgn nilai yang sebesar itu
Padahal prediksi Gartner, dua tahun dari sekarang atau di tahun 2017 nanti, arsitektur “Web Scale Computing” akan di adopsi oleh 50 persen global enterprise.Untunglah Dell mendapatkan “bonus”, beli EMC dapat VMware dalam mega akusisi tsb. Kemungkinan nantinya teknologi VMware inilah yang di jadikan salah satu senjata pamungkas Dell utk teknologi berbasis web scale computing.
Apakah itu web scale computing ? Definisi yang dikutip blog Gartner
Web-scale IT is simply defined as all the things happening at large cloud service firms, such as Google, Amazon, Netflix, Facebook and others, that enables them to achieve extreme levels of agility and scalability by applying new processes and architectures.
Teknologi inilah yang dipakai oleh raksasa teknologi seperti Google, Facebook, Amazon, Azure dst.untuk infrastruktur mereka. Di Google, Facebook, Amazon , datacenter di fokuskan pada kekuatan software sedangkan hardware-nya mereka lebih memilih “commodity server / swicth” yang pasti lebih murah, open platform alias mereka bebas pakai merk apa saja (mungkin malah di merk-in sendiri ^_^)
Facebook Open Server & Switch
Apakah artinya ? Di datacenter Google, Amazon hanya memakai “server / switch biasa” bukan buatan HP, IBM, Cisco, ataupun Dell. tetapi karena software mereka memang canggih, server yang biasa-biasa ini jadi luar biasa.
Apa rahasianya ? sistem container dan virtualiasi ..dan SSD (Solid State Disk)
Raksasa-raksasa IT tersebut dengan maksimal telah memanfaatkan apa yang disebut “Software Define Data Center” atau SDDC. Dengan teknologi SDDC , maka teknologi virtualisasi akan menjadi inti dari seluruh infrasturktur IT baik server, storage maupun network devices.
Ibarat puzzle, Google, Facebook, Amazon dkk menyusun infrastuktur IT dari ribuan server yang hemat energi tetapi tetap memiliki performa yang maksimal. Berbanding terbalik dengan konsep yang rata-rata di pakai enterprise saat ini dimana rata-rata memilih menggunakan satu, dua, tiga high performance server dan storage high-end.
Jaman berubah, sekarang era-nya virtualisasi, cloud computing. Scaling up dan scaling out harus di bikin se-simple mungkin. Kalo perlu nambah resource akan di buat semudah mengisi bensin. Butuh berapa liter ? Kalo butuh tambah resource cukup colokin server ke rack , nyalain dan ON. Resource server dan storage otomatis bertambah tanpa banyak oprek sana-sini. Sangat mudah dan cepat tentunya.
Teknologi storage VSAN (Virtual SAN) secara perlahan menggantikan teknologi tradisional seperti SAN atau NAS yang mahal dan ribet di infrastrukturnya. Demikian halnya di sisi server maupun jaringan akan beralih ke virtual.
Tetapi kembali lagi , tidak ada teknologi yang pasti cocok untuk semua. Bagi sebagian enterprise, bagaimanapun ada yang memilih teknologi tradisional dianggap lebih mudah dan efisien, sebagian yang lain beranggapan teknologi baru web scale computing lebih pastinya lebih mudah, murah, dan juga efisien.