4G LTE ADALAH TEKNOLOGI JARINGAN INTERNET SUPER CEPAT GENERASI KE-EMPAT BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) YANG MEMBUAT PROSES TRANSFER DATA JADI LEBIH CEPAT DAN STABIL. SECARA TEORITIS, TEKNOLOGI 3GPP LONG TERM EVOLUTION (LTE) ATAU SERING DI SEBUT 4G, BAHASA YG LEBIH SIMPEL, ADALAH TEKNOLOGI GENERASI KE-EMPAT YANG MENAWARKAN KECEPATAN DOWNLINK HINGGA 300 MBPS ! DAN UPLINK 75 MBPS ! (TEORI-NYA).
Sebelum sampai ke LTE, ada baiknya flashback ke teknologi awalnya yakni
Apa itu GSM (Global System for Mobile Communications atau dikenal juga sebagai Groupe Spécial Mobile)?
GSM adalah teknologi jaringan nirkabel yang dikembangkan di Eropa dan kini digunakan hampir diseluruh belahan dunia. GSM termasuk dalam teknologi telepon generasi kedua (2G) yang menggunakan teknologi digital untuk menggantikan sistem analog yang digunakan pada generasi pertama (1G).
Teknologi ini mengirimkan sinyal (data) yang dibagi berdasarkan waktu atau sering disebut juga timeslot. Secara sederhana, apabila pengguna sedang melakukan panggilan telepon, maka pengguna tersebut sedang menggunakan “timeslot”.
Apabila jaringan GSM sedang sibuk akibat banyak pengguna yang menelpon dalam waktu bersamaan yang mengakibatkan sistem penuh dalam artian semua “timeslot” telah digunakan, maka pengguna yang lain tidak akan dapat atau sulit melakukan panggilan sebelum ada pengguna lainnya yang telah menyelesaikan panggilan. Disinilah letak kekurangan teknologi GSM. Namun disisi lain kualitas komunikasi yang ditawarkan teknologi GSM cenderung lebih baik jika dibanding CDMA (jika dalam kondisi sama-sama sistem sedang penuh).
Saat ini jaringan GSM bekerja pada frekuensi 850MHz, 900MHz, 1800MHz dan 1900MHz. Handphone yang dapat berjalan di keempat frekuensi dinamakan quad band phone, kalau hanya tiga diantaranya dinamakan tri band dan jika hanya dua dinamakan dual band.
Handphone dual band tidak dapat digunakan di semua Negara. Contohnya ponsel dual band yang bekerja di jaringan GSM 900 / 1800 MHz tidak akan berfungsi di Negara yang menggunakan jaringan, misalnya 850 / 1900 MHz. Oleh karena itu, jika Anda berencana berpegian ke luar negeri, sebaiknya membawa handphone Quad Band.
Apa itu Code division multiple access (CDMA)?
Teknologi CDMA adalah teknologi jaringan selular nirkabel yang membagi atau memisahkan setiap panggilan telepon menggunakan kode-kode khusus dan tidak berdasarkan waktu seperti pada teknologi GSM. Karena menggunakan kode-kode khusus, kemungkinan terjadinya komunikasi bocor atau salah sambung semakin kecil dan mungkin tidak ada. Sistem pengkodean ini pada awalnya digunakan di dunia militer namun saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat banyak.
Karena tidak menggunakan satuan waktu, jaringan CDMA memiliki kelebihan tetap dapat melakukan panggilan secara bersamaan walaupun jaringan atau sistem sedang penuh. Namun CDMA bukan tidak memiliki kekurangan, karena semakin penuh jaringan, maka kualitas komunikasinya pun dapat menurun, misalnya suara tidak terdengar dengan jelas, terputus-putus, dll.
LTE is coming…
Semua teknologi selular, baik GSM, CDMA, maupun Wimax pada akhirnya akan berevolusi menjadi menuju satu teknologi masa depan : LTE (Long Term Evolution)
Suatu hari nanti akan habis cerita “loe pakai operator CDMA atau GSM ? “, karena nanti jika semua operator telco sudah memakai teknologi LTE, maka semuanya bakal menjadi satu platform yakni LTE dan tidak ada lagi kartu GSM or CDMA, cukup satu jenis kartu LTE, bisa berupa “micro SIM card” atau “nano SIM card”. Nanti yang menentukan adalah handset / HP-nya, support LTE TDD & LTE FDD di frekuensi berapa?
Perbandingan layanan teknologi LTE (4G) vs HSPA (3G)
DARI NAMANYA 4G, INI JUGA BUKAN LAGI SOAL LAYANAN “INSTANT MESSAGING” ATAU AKSES MEDIA SOSIAL. KONTEN MULTIMEDIA KHUSUSNYA VIDEO AKAN LEBIH DITONJOLKAN. VIDEO STREAMING, VIDEO TELEPHONY, DAN AKSES HIGH SPEED DATA / CONTENT AKAN MENJADI PRIORITAS TEKNOLOGI 4G.
Generasi sistem teknologi mobile / seluler
1G – Original analog cellular untuk suara (AMPS, NMT, TACS)- kecepatan 14.4 kbps
2G – Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA)- kecepatan 9-14.4 kbps
2.5G – Paket data 2G (GPRS, EDGE) – kecepatan 20-40 kpbs
3G – Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) – kecepatan 500-700 kbps
3.5G – Pengganti EDGE -> – kecepatan HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2 Mbps
4G – Digital broadband packet data untuk semua IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) – kecepatan up to 100 Mbps
5G – Gigabit per second, dalam beberapa tahun mendatang (2020?) – kecepatan akan tembus lebih dari 1 Gbps !
2G – Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA)- kecepatan 9-14.4 kbps
2.5G – Paket data 2G (GPRS, EDGE) – kecepatan 20-40 kpbs
3G – Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) – kecepatan 500-700 kbps
3.5G – Pengganti EDGE -> – kecepatan HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2 Mbps
4G – Digital broadband packet data untuk semua IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) – kecepatan up to 100 Mbps
5G – Gigabit per second, dalam beberapa tahun mendatang (2020?) – kecepatan akan tembus lebih dari 1 Gbps !
Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah – menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik untuk downlink)
Generasi keempat : merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.
Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mbps (utk mobile access) dan 1Gbps (local access /non-mobile) baik dalam maupun luar ruang. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Batam Menantang 4G LTE
Di awal tahun 2000-an, Batam sudah di gadang-gadang menjadi sebuah “Digital Island”.Kini sudah lebih dari satu dekade, tampaknya mulai nampak apa yang dulu di impi-impikan orang Batam.
Kabel serat optik (FO) kini sudah banyak ditanam di darat dan di laut.Triple play kini bukan hanya “mainan” orang Jakarta / Jawa saja.
Faktor lokasi yang sangat dekat dengan Singapore sebagai hub internet dunia untuk kawasan APAC (Asia Pacific) sedikit banyak memberikan keuntungan bagi pulau Batam. Backbone jaringan internet dunia langsung bisa di tarik langsung dari hub-nya. Teori-nya akses internet di Batam akan lebih cepat dari orang Jakarta sana.
Infrastruktur jaringan internet kini semakin baik dan murah. Disisi lain, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan akses internet yang cepat sudah tidak bisa di tawar-tawar lagi. Yang lambat / lelet / lola pasti akan ditinggalkan, kalah bersaing.
Dan kembali ke awal kejayaan seluler di tahun 2000-an, dimana hampir semua operator seluler menjadikan pulau Batam sebagai ” test drive” ataupun lauching product khususnya untuk area Indonesia wilayah barat.
Dan kini satu dekade berjalan, kembali lagi Batam di jadikan proyek peluncuran 4G. Dan yang paling siap dari sisi teknologi dan frekuensi adalah operator CDMA. Operator CDMA yang survive dari kerasnya persaingan bisnis ini adalah Smartfren. Operator CDMA spt Flexy (Telkom), StarOne (Indosat), Esia..semua tinggal nama.
Smartfren paling siap ?
Operator GSM saat ini mungkin sedang konsolidasi spektruk / frekuensi. Apalagi beberapa operator GSM sudah merger / akusisi seperti Axis yang di caplok oleh XL Axiata dan Three kabarnya akan dibeli oleh Indosat.
Sebagai satu-satunya pemegang lisensi frekuensi utk CDMA, Smartfren mengoperasikan dua frekuensi.Smartfren juga “beruntung” mendapat lebar pita bandwidth yang lebih lebar (30 MHz) dibandingkan sodara GSM-nya yang cuman 15 MHz. Artinya ? Smartfren dari sisi sumber daya alam memiliki keunggulan bermain di TD LTE karena menguasai 30 MHz frekuensi di 2,3 GHz dan lisensi yang dimiliki adalah seluler nasional. Dengan pita yang dua kali lebih lebar, diharapkan layanan 4G LTE akan lebih kencang dan stabil. Tapi di sisi lain, semua perangkat BTS baru mesti di bangun
Spektrum 1.900 MHz sebelumnya dimiliki oleh Smart Telecom yang dikenal dengan merek dagang Smart.Infrastruktur ini nasibnya mungkin tinggal menunggu waktu untuk dipensiunkan
Sementara Mobile8 dengan merek Fren (dulu punya Bakrie Telecom) memiliki frekuensi di spektrum 850 MHz. Jadilah SmartFren memanfaatkan spektrum 850 MHz untuk standar metode pengantar data TDD (Time Division Duplex) dan 2.300 MHz untuk FDD (Frequency Division Duplex).
TDD punya karakter sangat cepat ketika memberi akses download, tetapi untuk kecepatan akses upload cenderung lebih lemah. Sementara FDD punya karakter akses download dan upload yang seimbang. Karena standar FDD dipakai Smartfren pada spektrum rendah, maka ini sangat cocok untuk memberi akses pada jangkauan yang lebih luas.
Khusus utk wilayah barat Indonesia (DKI, Jabar,Sumatra,Babel) Smartfren telah menunjuk Nokia sebagai produsen perangkat base transceiver station (BTS) 4G LTE. Sementara ZTE di kawasan timur, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.
Tidak hanya menyiapkan infrastruktur spet tower / BTS untuk 4G , Smartfren juga siap dengan menggelontorkan handset (handphone) yang di bundling dengan cerdas ke pasar lokal. Bahkan produk smartphone 4G mereka fabrikasinya ada di Batam dan Cikarang (Jabar).
Dengan Andromax R, smartphone 4G LTE “made in Batam”, hasil speed test cukup kencang & stabil di angka 8-12Mbps downlink dan 3-5 Mbps uplink. (koneksinya memakai LTE-hybrid)
Memang masih jauh dari “theoretical speed” downlink up to 100Mbps, tetapi setidaknya dengan kecepatan stabil donlot 10Mbps ini, sudah bisa melewati teknologi 3G yang kini makin lemah gemulai…
Sebagai orang Indonesia, cukuplah bangga jika teknologi 4G super canggih dan njlimet ini penemu-nya bukan bule tapi asli orang Kediri, Dr. Eng. Khoirul Anwar yang penemuan-nya terinspirasi dari komik Dragon Ball.
No comments:
Post a Comment